Bonjour!
Di postingan pertama gue kali ini, gue bakalan ngereview film Dilan 1990 yang lagi hits banget di kalangan para pecinta romansa ala Indonesia. Film yang sebelumnya mendapat banyak banget pro dan kontra tentang cast-nya, akhirnya bisa dinikmati senikmat-nikmatnya BAHKAN bisa dibilang nagih! Kayak apa sih filmnya?
Dilan 1990 ini adalah film yang diangkat dari novel fenomenal karya penulis Pidi Baiq dengan judul "Dilan, Dia Adalah Dilanku Tahun 1990". Novel ini kalau gak salah udah punya 3 buku sekarang. Novel ke-2 beda tahunnya aja, dari 1990 jadi 1991. Dan novel ke-3 Suara Hati Milea.
Dilan bercerita tentang romansa kisah SMA antara Dilan dengan seorang cewek bernama Milea yang berlatarbelakang Bandung di tahun 90an. Buat yang udah baca bukunya, pasti bakalan khatam banget sama segimana romantisnya cowok bernama Dilan ini. Cerita Dilan (katanya, sih) diangkat dari kisah nyata dan hal ini yang bikin orang-orang jadi semakin tertarik buat masuk ke dalam dunia Dilan!
Film Dilan 1990 rilis tanggal 25 Januari kemarin dan mendapatkan banyak antusias dari semua kalangan, lho! Bukan cuma remaja aja, bahkan banyak nih orang tua yang pada nonton. Film ini menurut gue emang bener-bener ngikutin apa yang ada di dalam novel. Mulai dari alurnya, tata bahasanya, pokoknya semuanya sama persis kayak yang ada di novel. Kadang ada beberapa part yang agak "missed", mungkin karena emang gak semua yang ada di novel cocok untuk dibawa ke dalam live action kali ya, kayak..
"eww cheesy abis!"
"aduhhh Dilan"
"hahaha apaan sih nih!?!?!?!"
hahaha asli sih, ada beberapa kali gue yang kayak gitu, tapi overall, film Dilan ini bagus! Walaupun awalnya banyak banget pro dan kontra tentang Dilan yang diperankan oleh Iqbaale, tapi semuanya udah patah dong setelah ditonton filmnya dan Iqbaal terbukti cocok banget buat bawain karakter seorang Dilan. Bukan cuma karena Iqbaal itu sosok yang menarik (dan ganteng) aja ya, tapi dari cara dia ngebawain karakter Dilan, dia udah ngebuktiin bahwa dia pantas dan dia berhasil. Yang dulu pada ngehujat, pasti keki deh nih heeee
Awal filmnya dimulai dengan Dilan (Iqbaal Ramadhan) yang sok-sok mau ngeramal Milea (Vanesha Prescilla). Biasa, mau pdkt tapi pake cara yang aneh, ya itulah keunikan Dilan. Lalu dilanjut dengan hari-hari Milea yang selalu diisi dengan si Panglima Tempur ini. Bagaimana Dilan berusaha mendapatkan hati Milea sampai berantem di sekolah sama temennya sendiri karena ingin melindungi Milea (bukan maksud jagoan, emang Panglima Tempur mah susah). Adegan-adegan tergemes yang ada di buku, justru itu yang dijadiin senjata dan kebetulan ampuh di film ini! Gak percaya? Coba aja tonton sendiri :P
Ceritanya cantik dan apik banget, banyak hal-hal yang bisa bikin senyum sampe yang akhirnya kalian sadar "Dih, gue ngapain senyum-senyum sendiri". Penentuan latarnya juga bagus, cuma ada beberapa adegan yang editannya keliatan "maksa". Kayak di percakapan antara Dilan dan Milea yang kalau di buku itu lucu, tapi pas divisualisasikan ternyata "loh biasa aja???" malahan jadi "Yhaaa jayus". Atau pas adegan Bunda dan Milea yang bikin gue agak... hmmmm kok editannya gini. Tapi itu gak mengurangi nilai dari bobot ceritanya.
Kebetulan gue adalah salah satu orang yang udah menikmati bukunya duluan, sebelum nyebrang dan akhirnya nonton filmnya. Jadi gue udah hafal betul adegan-adegan yang ada disitu. Uniknya, gue ngerasa kayak gue lagi baca bukunya disaat gue nonton filmnya! Bingung gak? Gue juga. Karena emang semuanya sama dan semuanya semenarik itu. Film ini bukan cuma ngebawain semuanya serba cinta cintaan romantis melulu, tapi juga sense of humornya yang tinggi. Terbukti, disaat hampir 2 jam berada di dalam bioskop menonton film ini, gak jarang penonton di dalam studio itu ketawa saking menikmati filmnya. Mulai dari suara "CIEEE" "YEEEE" sampe "JHAAAA" pun ada. Yakin deh gue, buat nguap aja rasanya gak kepikiran pas lagi nonton Dilan.
Buat kalian yang masih ragu-ragu buat nonton Dilan, film ini recommended banget dan worth the price! Jadi, gue saranin sih, yah, nonton deh! Selain karena filmnya emang bagus, kalian kan jadi bisa mengapresiasi hasil karya orang Indonesia sendiri.
Nilai buat Dilan 1990, hmm, berapa ya? 8 out of 10, deh!
Komentar
Posting Komentar